Jangan Biarkan Stres Menghampiri Anda.
Sering kali menghadapi situasi-situasi yang menegangkan? Pernahkan Anda menghadapi situasi yang membuat diri Anda merasa sangat lelah?
Stres merupakan reaksi fisik atau ketegangan yang muncul secara tiba-tiba dan otimatis ketika seseorang berhadapan dengan situasi yang menyebabkan stres. Situasi tersebut umum dikenal sebagai stressor. Stressor bisa sangat beragam, mulai dari situasi baru, situasi yang menuntut, situasi tidak menyenangkan, dan situasi yang mengancam, situasi yang menegangkan atau keadaan yang berbahaya. Stressor dapat merupakan situasi nyata ataupun situasi yang tidak nyata (hanya dalam khayalan individu). Situasi baru misalnya pertama kali masuk sekolah, bekerja, kemudian situasi yang menuntut pada saat banyak tugas yang harus diselesaikan, dan lain-lain.
Stressor dapat berasal dari luar dan dalam diri seseorang. Stressor yang berasal dari luar diri misalnya
cuaca yang tidak bersahabat, kebisingan, rekan kerja yang tidak suportif, pekerjaan yang terlalu banyak, konflik dalam pernikahan, dan berbagai keadaan tidak menyenangkan lainnya. Sedangkan stressor yang berasal dari dalam diri misalnya pola pikir negatif (berpikiran negatif terhadap sesuatu yang belum terjadi, rasa was-was), harga diri rendah (merasa tidak mampu untuk melakukan tugas yang diberikan), dan tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Stres merupakan kondisi yang wajar dialami seseorang dalam kehidupannya sehari-hari. Setiap orang sebenarnya butuh tekanan tertentu dalam hidupnya agar dapat beraktivitas dengan optimal. Karenanya, secara ideal stres yang dialami seseorang dalam satu waktu tidak boleh terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan. Stres yang terlalu sedikit ataupun terlalu berlebihan sehingga merugikan disebut distress, sedangkan stres dalam takaran yang tepat sehingga membantu seseorang beraktivitas secara optimal disebut eustress.
Distress dapat berpengaruh terhadap kondisi jasmaniah, psikologis, sosial, dan spiritual seseorang. Secara jasmaniah, orang yang mengalami tekanan berlebihan biasanya pupil matanya menjadi lebar, produksi air liurnya menurun, paru-parunya mengembang karena membutuhkan suplai oksigen yang lebih banyak, kadar gulanya meningkat, jantungnya bekerja lebih keras agar dapat menyuplai darah secara cukup ke semua organ dan otot, dan pencernaan makanannya terhenti agar energi dapat lebih banyak dipusatkan ke otot. Kondisi yang dijabarkan ini dapat berakibat buruk dan memicu munculnya berbagai penyakit jika terjadi secara berkelanjutan.
Secara psikologis, stres mempengaruhi perasaan dan pikiran seseorang, antara lain memunculkan perasaan bingung, khawatir, terjadinya perubahan pola tidur, pola makan, konsentrasi yang menurun, ketidakmampuan untuk berpikir jernih dan mengambil keputusan. Selain itu biasanya harga diri orang yang bersangkutan menurun, kepercayaan terhadap orang lain berkurang, merasa putus asa dan depresi. Orang yang mengalami distress juga memiliki kecenderungan untuk melarikan diri dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol.
Secara sosial, orang yang mengalami distress biasanya tidak mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. Muncul pikiran negatif bahwa orang lain menolak dan membencinya, membuat orang tersebut menjauhkan diri dari kehidupan sosial.
Secara spiritual, orang yang mengalami distress sering merasa putus asa, mengeluh bahwa Tuhan tidak adil dan merasa tidak rela atas kejadian buruk yang menimpa dirinya. Dia tidak mampu berpikir jernih dan mengambil hikmah dari cobaanNya.
Untuk menghindari terjadinya distress, perlu dilakukan pengelolaan stres agar tekanan yang dialami selalu berada dalam kondisi yang optimal. Optimal berarti tekanan yang dialami seseorang masih dapat dikelola (manageable) sehingga mampu mendukung orang tersebut beraktivitas dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola stres.
Menyadari situasi penyebab stres (stressor). Kenali hal-hal yang menjadi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Stressor bervariasi dari satu orang ke orang lainnya.
Berpikir positif, menarik makna dan pelajaran dari tiap kejadian yang dialami.
Menemukan cara mengekspresikan kemarahan, misalnya dengan melakukan banyak aktivitas fisik.
Membicarakan masalah yang membebani, baik pada teman yang bisa dipercaya ataupun profesional. Profesional salah satunya adalah dapat mengkonsultasikan probelm yang dihadapi pada Psikolog.
Melakukan latihan pernafasan. Bernafas dengan baik membantu tubuh untuk lebih rileks.
Tidak menuntut keadaan untuk menjadi sempurna. Berpikirlah realistis.
Rekreasi. Luangkan waktu untuk mencari hiburan dan kegiatan rekreatif lainnya.
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial. Berelasi sosial biasanya menyadarkan orang bahwa tidak hanya dirinya yang memiliki masalah.
Melakukan pemijatan, untuk melancarkan aliran darah dan mengurangi ketegangan.
Mendekatkan diri pada Tuhan. Berusaha dan berdoa, kunci penting dalam setiap tugas, masalah, rencana-rencana, impian-impian yang kita lakukan. Masalah seberat apapun yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya, karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan umatnya dan di setiap kesulitan yang diberikan pasti ada kemudahan.
Diharapkan dengan kita memahami kondisi stres maka kita dapat lebih mengenali diri kita secara mendalam dan mampu mengelola diri ketika kita dalam keadaan yang tidak nyaman tersebut. Karena tidak dipungkiri pasti dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami kondisi stres tersebut, dan kita juga harus memiliki ketrampilan untuk mampu mengelola kondisi tersebut sehingga tidak menjadi berkelanjutan dan menyebabkan sesuatu yang lebih tidak nyaman. Kondisi sehat sangat penting bagi diri kita, tidak hanya sehat secara fisik namun juga secara psikis, dan salah satunya adalah kita dapat mengelola diri kita ketika menghadapi kondisi stres.
Senyum dan lebih banyak tertawa.
Tuhan menyembuhkan segalanya.
Jika bangun pagi dan masih hidup, ucapkan syukur kepada Tuhan atas anugerah ini.
Hati sanubari Anda yang terdalam bahagia. Jadi, coba bahagia
DAN UCAP KAN SELALU.... AKU BISA...!
Penulis :
Kontributor : Mohamad Safii
Sumber : http://rsqim.com/-memahami-dan-mengelola-stres
www.wiecejnizzdrowie.