Banyak orang yang mangkel, kesel, sebel, geregetan dan lain sebagainya bila melihat orang yang kerjaannya hampir tiap hari marah-marah, tiada hari tanpa marah, siapa saja kena marahnya, kadang tak ada angin tak ada hujan langsung saja nyerocos marah-marah, persis petasan yang di sulut ketika orang Betawi mengadakan pengantin sunat atau menyambut orang yang baru saja pulang menunaikan ibadah haji, aneh memang, apa hubungannya ibadah haji dengan membakar petasan?
Padahal dua kegiatan tersebut bertolak belakang, ibadah haji adalah kegiatan ibadah yang mengajarkan pola hidup sederhana dengan hanya memakai dua lembar kain ihrom yang tak berjahit, sedangkan membakar petasan adalah perbuatan pemborosan dan jelas-jelas “membakar uang”, tak ada manfaatnya bahkan lebih banyak keburukannya, karena bisa menyebabkan kebakaran dan luka-luka bagi yang terkena petasan tersebut. Jadi memang aneh kalau orang pulang menunaikan ibadah haji di sambut dengan membakar petasan. Tak ada ajaran agama, tak ada syariatnya membakar petasan ketika menyambut orang yang baru selesai menunaikan ibadah haji.
Baik, mari kita tinggalkan acara bakar petasan dan orang yang menunaikan ibadah haji, kita kembali kepada orang yang hobinya marah-marah, tiap hari marah-marah, sebentar-sebentar marah dan marahnya tidak sebentar! Aneh memang marah kok dijadikan hobi, jadi kalau ada orang seperti itu disekitar Anda mari kita hadapi dengan berpikir positif saja, tak perlu ikut terbawa marah dan sampai ikut marah-marah, apa lagi kalau marahnya tak ada ujung pangkalnya, ini jelas sesuatu yang menggelikan.
Anda bisa lihat saja di lingkungan sekitar Anda, betapa ada orang yang semacam itu, jadi terkadang orang seprti membuat orang lain menjadi serbasa salah dibuatnya, begini salah, begitu salah, yang benar dia sendirian. Begitu juga di ruang ini, ada orang yang hobinya menjelek-jelekan orang lain, menghina tulisan orang lain, dan kalau berdebat dan terpojok, maka sumpah serapah pun keluar dari komentarnya, dan isi kebun binatang keluar dari komennya. Nah kalau dalam dunia nyata, orang seprti akan terlihat matanya melotot, urat-uratnya menegang, mulutnya terbuka labar-lebar dan tangannya menunjuk-nunjuk orang-orang yang dimarahinya.
Lalu bagaimana solusinya? Hadapi saja dengan berpikir positif atau hadapi dengan cara menonton orang marah, loh ada-ada saja, orang marah kok ditonton? Iya benar, orang yang lagi marah-marah sebenarnya sebuah tontonan yang mengasikan, Anda bisa tersenyum melihatnya atau menonton orang yang sedang marah-marah, terutama orang yang marah-marah tanpa sebab, jikapun ada sebabnya juga tak kalah menariknya, mengapa? Karena biasanya kalau orang yang sedang marah, siapapun orangnya, akan kehilangan kontrol dirinya.
Makanya orang kuat sebenarnya bukan jago gulat atau pengangkat barbel sampai tiga kwintal! Bukan…. bukan, orang kuat yang sebenarnya adalah orang yang mampu menjaga diri dari amarah dan dengan kesadaran tinggi mampu menahan amarahnya, yang harusnya dia marah, tapi tetap dapat tersenyum di tengah-tengah orang yang membuat seharusnya dia marah, tapi tidak dilakukannya bahkan segera memaafkan orang yang membuatnya marah.
Jadi solusi menghadapi orang marah adalah dengan berpikir positif dan manfaat berpikir postif banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, berpikir positif dapat menenangkan jiwa.
Coba Anda bayangkan ketika dimarahi orang dan orang tersebut sudah berkata sangat kasar, tapi Anda masih bisa tersenyum menghadapinya, bukankah ini sesautu yang ajaib, sesuatu yang dapat menenangkan jiwa, karena hati tetap tenang dalam menghadapi marah orang lain. Makanya dalam persilatan sering ditemukan, musuh yang menyerang membabibuta dapat dikalahkan dengan satu dua jurus saja, mengapa? Karena yang menyerang terbakar penuh emosi, yang mengalahkan menghadapinya dengan tenang dan tersenyum, sehingga mudah mengontrol emosinya dengan demikian mudah mengatur jurus mana yang digunakan,sedangkan yang menyerang membabi buta asal menyarang, ya tentu saja dapat dikalahkan dengan segera.
Kedua. dengan berpikir positif seseorang mudah mendapat energi yang menyenangkan, energi yang menyenangkan tadi muncul dari kedalaman jiwa yang kemudian terpancar keluar lewat wajahnya dan itu terlihat di mukanya yang terus menerus berseri-seri, adem dan seperti orang yang tanpa punya dosa sedikitpun, wajahnya memancarkan cahaya yang menenangkan, cahaya yang tak membosankan orang yang melihat, padahal kalau dia wanita, dia tidak cantik dan kalau dia lelaki dia tidak ganteng, biasa saja, namun nuansa wajahnya terpencar penuh kedamaian, karena yang ada dipikirannya adalah yang baik-baik saja, yang positif-positif saja, apapun dihadapinya dengan penuh senyum dan begitu ikhlas.
Ketiga, orang selalu berpikir positif, dikasih racun, dia jadikan obat! Dimarahi orang, dia ambil manfaatnya, dijauhi orang, dia gunakan untuk intropeksi diri, dihujat orang dia jadikan senjata untuk bercermin diri. Coba lihat itu, semua yang yang buruk diolahnya menjadi sesuatu yang baik. Orang yang berpikir positif selalu melihat kebaikan dalam segala yang terjadi, baik karena alam atau karena ulah manusia.
Ketika hujan lebat, alhamdulillah hujan tadi dapat menyuburkan tanaman, katika panas yang menyengat , wah bagus dapat mengeringkan pakaian yang sedang dijemur. Katika angin kencang terjadi, bermanfaat buat penyerbukan tumbuh-tumbuhan. Ketika menghadapi kemacetan di jalan, wah asyik buat mendengarkan musik atau sambil berdzikir mengingat kebesaranNya. Salju lebat yang turun, alhamdulillah bisa dijadikan bola salju dan olahraga di musim dingin dan membersihkan udara, begitu seterusnya.
Keempat, dengan berpikir positif otak di kepalapun ikut nyaman, adem, tidak panas mendidih! Orang yang menghadapi hidup dengan berpikir positif selalu bahagia, walaupun dia bukan orang kaya atau yang berlimpah harta benda. Hidupnya yang sederhana tidak menyebabkan dia rendah diri, saat hidupnya kaya pun tidak menyebabkan dia tinggi hati atau sombong, dia tetap rendah hati, karena dia punya keyakinan, harta benda itu hanya sebuah titipanNya, yang suatu saat akan diambil kembali olehNya.
Kelima, orang yang berpikir positif akan semakin memperbanyak teman dan tak pernah punya musuh! Orang yang berpikir positif tak sempat untuk marah pada orang lain, dia tak punya waktu untu menghina, menjelek-jelekan orang lain, apa lagi sampai menjadi “kompor” buat membakar orang lain! Orang yang berpikir positif yang ada di otaknya adalah kebaikan demi kebaikan, yang ada di hatinya hanya ada keikhlasan demi keikhlasan dan pada tingkah lakunya sehar-hari yang ada hanya kesabaran demi kesabaran.
Betapa menyenangkan bukan? Berpikir positif adalah sebuah proses kehidupan yang perlu pembiasaan dan bisa dibentuk dalam jangkan pendek, menengah atau jangka panjang, tergantung pada kepribadian orang perorang, karena memang tidak semua orang mudah berpikir positif, hal tersebut karena tergantung pada lingkungan disekitarnya, masyarakat dan keluarganya. Nah kalau berpikir positif sudah melekat dalam keseharian, hasilnya akan terlihat pada tingkah laku dimanapun berada, bisa dilihat juga pada tulisan, walaupun tulisan bukan jaminan bahwa akhlaknya sama dengan apa yang ditulisnya.
Penulis :
Kontributor : Mohamad Safii
Sumber :
inspirative-blog.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar